Kutaklukkan 2 Wanita dalam 1 Ranjang Sekaligus
- Cerita seks kali ini akan membahas tentang pesta seks yang kulakukan
dengan 2 wanita sekaligus. Tak lama setelah aku makan sebuah lestoran Se
food,niatku kembali kerumah tapi kayaknya masih terlalu banyak
waktu.Aku tidak mau buang-buang waktu,ku pikir berenang lebih bagus.Ya
ini mumpung ada gunanya juga,jaga kesehatan tidak salah saya juga
itung-itung menabung untuk sehat di hari esok. Dari padaWaktu itu saya
gunakan untuk happy yang tidak tentu kapan habisnya.berenang di kolam
renang milik sebuah Country Club tepatnya sambil menikmati suasana ya
begitu,cewek-cewek yang nampang berbikini tak asing karena disini adalah
kolam renang jadi sudah sewajarnya. dimana saya tercatat sebagai
membernya juga.
Saat itu sudah amat sore, sekitar pukul
5 . matahri sudah mulai tenggelam berganti malam yang segera menjelang,
Saya baru saja naik ke pinggir kolam renang untuk handukkan. Saya
melihat ada seorang gadis mungil bersama anak perempuan kecil, gadis itu
kira-kira berusia antara 14-15 tahun. Karena gadis itu berdiri tidak
jauh dari saya, saya liatin aja dia. Untuk usia segitu, badannya bolah
dibilang bagus, wajah manis, kulit putih bersih, rambut panjang,
swimsuit yang benar-benar sexy dan sekilas saya lihat bibir dan dadanya
yang menantang sekali. Setelah saya perhatikan baik-baik, tiba-tiba
?adik kecil? saya bangun, bagaimana tidak,… ternyata dia tidak
mengenakan celana dalam. Hal ini nyata sekali dari belahan vaginanya
yang tercetak di baju renangnya itu.
Eh,…ngak
disangka-sangka, si anak kecil (yang ternyata adiknya), menghampiri
saya, lalu dia bilang ?Om, mau main bola sama Grisa gak ??
Cerita Mesum
?Eh,… mmh,… boleh,… kamu sama kakakmu ya ?? tanya saya gugup.
?Iya,…
itu kakak !? katanya sambil menunjuk kakaknya. Lalu saya hampiri dia
dan kami berkenalan. Ternyata, gadis manis itu bernama Revi, dan juga,
dia baru kelas 2 SMP. ?Mmh, Revi cuma berdua sama Grisa ?? tanya saya
mencoba untuk menghangatkan suasana.
?Nggak Om, kami sama mami.
Mami lagi senam BL di Gym diatas!? kata Revi sambil menunjuk atas gedung
Country Club. ?Ooo,… sama maminya, toh? kata saya,?Papi kamu ndak ikut
Rev ??
?Nggak, Papi kan kalo pulang malem banget, yaa,… jam-jam 2-an gitu deh. Berangkatnya pagiii bener? katanya lucu.
Saya
tersenyum sambil memutar otak untuk dapat berkenalan sama maminya,
?Mmh, mami kamu bawa mobil Rev ? kalo ndak bawa, nanti pulang sama Om
saja, mau ndak ? Sekalian Om kenalan sama mami kamu, boleh kan ??
?Boleh-boleh aja sih Om. Tapi, rencananya, habis dari sini, mau ke Mall sebentar. Grisa katanya mau makan McD.?
?O,..
ya udah ndak apa-apa. Om boleh ikut kan ? Nanti pulangnya Om anterin?
Tapi yang menjawab si kecil Grisa, ?Boleh,… Om boleh ikut,….”
Sekitar
½ jam kami mengobrol, mami mereka datang. Dan ternyata, orangnya cantik
banget. Tinggi dan postur tubuhnya benar-benar mengingatkan saya pada
Mirna, mirip abis. Buah dada yang besar dan ranum, leher dan kulit yang
putih,… pokoknya mirip. Singkat cerita, kami pun berkenalan. Revi dan
Grisa berebut bercerita tentang awal kami semua berkenalan, dan mami
mereka mendengarkan sambil tersenyum-senyum, sesekali melirik ke saya.
Nama mami mereka Imel, umurnya sudah 29 tahun, tapi bodinya,… 20 tahun.
Ngobrol punya ngobrol, ternyata Imel dan suaminya sedang pisah ranjang.
Saya dalam hati berkata, wah,… kesempatan nih. Makanya setelah makan
dari Mall, saya memberanikan diri untuk mengantarkan mereka ke rumah,
dan ternyata Imel tidak berkeberatan. Setelah sampai di rumahnya di
bilangan Cilandak, saya dipersilahkan masuk, langsung ke ruang
keluarganya.
Waktu itu sudah hampir jam 8 malam. Grisa
yang sepertinya capek sekali, langsung tidur. Tapi saya, Imel dan Revi
ngobrol-ngobrol di sofa depan TV.?Mel, suamimu sebenarnya kerja
dimana??, tanya saya.
?Anu mas,… dia kontaraktor di sebuah perusahaan penambangan gitu,? jawab Imel ogah-ogahan.
?Iya
Om, jangan nanya-nanya Papi.Mami suka sebel kalo ditanya tentang dia,?
timpal Revi, yang memang kelihatan banget kalo dia deket sama
maminya.Mendengar Revi bicara seperti itu, Imel agak kaget, ?Revi, nggak
boleh bicara gitu soal Papi, tapi bener mas, aku ngak suka kalo ditanya
soal suamiku itu”.
?Iya deh, aku nggak nanya-nanya lagi,…? kata
saya sambil tersenyum.?Eh Iya,… Mas Vito mau minum apa ?? tanya Imel
sembari bangkit dari sofa, ?Kopi mau ?
?Eh,… iya deh
boleh,… ? jawab saya.Tak lama kemudian Imel datang sambil membawa 2
cangkir kopi.?Ini kopinya,…? katanya sambil tersenyum. Revi yang sedang
nonton TV, dengan mimik berharap tiba-tiba berkata, ?Om, malem ini
nginep di sini mau ya ? bolehkan mam ?? Imel yang ditanya, menjawab
dengan gugup, ?Eh,… mmh,… boleh-boleh aja,… tapi emangnya Om Vito mau ??
Merasa dapat durian runtuh, saya menjawab sekenanya, ?Yah,… mau sih,… ?
Singkat
cerita, waktu sudah menunjukkan jam ½ 12 malam ketika Imel berdiri dari
sofa dan berkata, ?Mas Vito,aku mau ganti baju tidur dulu ya ??
?Eh,
iya,… ? jawab saya, ?kamu ndak tidur Rev, kan besok sekolah ???Mmh,
belom ngantuk,… ? jawabnya lucu.Tak lama kemudian, Imel datang lagi ke
ruang TV dengan mengenakan busana tidurnya yang tipis sekali. Di
dalamnya dia hanya memakai celana dalam jenis G-string dan Bra tanpa
tali. Revi yang sedang tidur-tiduran di karpet terbelalak kaget melihat
maminya memakai baju se-sexy itu.?Ya ampun,… mami,… bajunya itu lho, gak
sopan banget.?
?Gak papa Rev?, mami udah lama nggak pake baju
ini. Sekalian nyobain lagi,? kata Imel sambil tersenyum ke arah saya,
?Om Vito aja nggak keberatan, masa kamu keberatan sih ??
Saya
yang masih terkagum-kagum dengan kemulusan body Imel, tidak bisa bicara
apa-apa lagi.? Rev? kamu tidur sana, sudah malam. Besok terlambat
sekolah,… mami masih mau ngobrol sama Om Vito,… sana tidur!? kata
Imel.Saya yang memang sudah pingin sekali mencoba tubuh Imel, juga
ikut-ikutan ngomong, ?Iya, Rev? besok telat masuk sekolahnya,… kamu
tidur duluan sana.?Revi sepertinya kesal sekali di suruh tidur, ?Aaahh,…
mami nih. Orang masih mau ngobrol sama Om Vito kok,…? tapi dia masuk
juga ke kamarnya.
Setelah ditinggal Revi, saya mulai
melakukan agresi militer.?Mel, kok kamu pake baju kaya gitu sih ? kamu
tidak malu apa sama aku, kita kan baru kenal. Belum ada 1 hari,… kamu
ndak takut apa kalo? aku apa-apain ? ?Mas, aku memang sudah lama nggak
pake baju ini. Kalaupun toh pake, suamiku sudah nggak peduli lagi kok
sama aku. Dia lebih memilih sekretarisnya itu,? kata Imel dengan mimik
muka sedih.?Berarti suami mu itu tolol. Dia nggak liat apa, kalo
istrinya ini punya badan yang bagus, kulitnya putih, bibirnya tipis,…
wah, kalo aku jadi suamimu, thak perem kamu ndak boleh keluar kamar,?
kata saya bercanda.
?Dan lagi kamu punya ?itu? mengkel
banget,…?Si Imel menatap saya dengan wajah lugu, ?Itu apa mas ???Mmh,
boleh aku jujur tidak ???Boleh,… ngomong aja ??Anu,… payudaramu itu
lho,… mengkel banget, dan lagi aku yakin kalo ?anu?mu pasti seukuran
satu sendok makan? kata saya sambil melakukan penetrasi dengan mengelus
pahanya.?Ooo,… ini,? kata Imel sambil memegang buah dadanya sendiri,
?Mas Vito mau ? terus apaku yang seukuran…?Belum selesai Imel berbicara,
langsung saja aku potong dengan memegang dan mengelus kemaluannya,
?Ini,.. mu,… buka dong bajumu !? kata saya asal.
Imel
yang sepertinya sudah setengah jalan, langsung melepas kain tipis yang
menutupi tubuhnya. Sambil mengulum bibirnya yang tipis dan hangat, saya
langsung membuka bra-nya. Imel dengan gerakan spontan yang halus sekali,
membiarkan celana dalamnya saya lucuti.?Mas, aku sudah telanjang.
Sekarang gantian ya,…? kata Imel tanpa memberi saya kesempatan bicara,
Imel langsung melepas baju dan celana serta celana dalam saya, akibatnya
dia shock setengah mati melihat batangan saya yang sudah terkenal itu.
Hebatnya lagi, dia tanpa minta ijin, langsung jongkok di bawah saya dan
mengulum si ?adik? dengan beringas. Sekitar 5 menit kemudian, dia
berdiri dan menyuruh saya untuk menjilati bibir vertikalnya. Imel
kelojotan setengah mati, ketika lidah saya menyapu dengan kasar
klitorisnya.
Imel saya suruh terlentang di karpet dan
membuka kakinya, ?Veggy?nya yang sudah basah itu, saya hajar dengan
gerakan tajam dan teratur. Sambil terus menyerang, saya meremas buah
dadanya yang besar, dan menghisap lidahnya dalam-dalam ke mulut saya.
Sekitar 10 menit kami melakukan gaya itu, kemudian dia berdiri dan
membelakangi saya dengan posisi menungging dan berpegangan di meja
komputer didepannya, dia membuat jalan masuk dengan menggunakan kedua
jarinya. Langsung saya pegang pantatnya dan saya tusuk dia
perlahan-lahan sebelum gerakan makin cepat karena licinnya liang surga
itu. Tak lama kemudian, Imel bergetar hebat sekali,… dia orgasme, tapi
cairan sperma saya belum juga mau keluar. Saya percepat gerakan saya,
dan tidak memperdulikan erangan dan desahan Imel, dalam hati saya
berkata, dia enak sudah klimaks, aku kan belum. Tak lama kemudian saya
sudah ndak tahan. Saya tanya : ?Mel, aku mau keluar,… dimana nih ??Di
tengah cucuran keringat yang amat banyak, Imel mendesah sambil berpaling
ke arah saya, ?Di dalam aja mas ! biar lengkap ?Benar saja, akhirnya
cairan saya, saya semprotkan semua di dalam liang vaginanya. Banyak
sekali, kental dan lengket.
Setelah itu, kami duduk di
sofa sambil dia saya suruh menjilati ?Mr. Penny? saya. Hisapan Imel
tetap tidak berubah, tetap penuh gairah, walaupun bibirnya terkadang
lengket di kepala ?Mr. Penny? saya.Sekitar 5 menit, Imel menikmati si
?vladimir?, sebelum dia akhirnya melepaskan hisapannya dan bangun.?Mas,
aku ke kamar mandi dulu ya,? katanya, ?Aku mau nyuci ?ini? dulu,? sambil
dia mengelus vaginanya sendiri.?Ya,… jangan lama-lama,… ? kata
saya.Karena sendirian, saya kocok saja sendiri batangan saya. Tiba-tiba
si Revi keluar kamar,… dia berdiri di depan pintu kamarnya sambil
memperhatikan saya. Saya kaget sekali.?Loh, Rev… kamu belum tidur ??
tanya saya setengah panik.?Belum.? Jawabnya singkat. Lalu dia berjalan
ke arah saya, sementara saya berusaha menutupi ?Mr. Penny? saya dengan
bantal sofa. ?Om, tadi ngapain sama mami ?? tanyanya lagi.?Eh,… anu,… Om
sama mami lagi… ? belum selesai saya menjelaskan, Imel masuk ke ruang
TV.
Dia kaget sekali melihat Revi ada di situ. Sambil
tangan kanannya menutupi vaginanya dan tangan kirinya menyilang menutupi
buah dadanya yang ranum (tidak semua tertutupi sih…),Imel berkata, ?Rev
kamu ngapain, kok belum tidur ??Revi berpaling menghadap Maminya, ?Aku
nggak bisa tidur, Mami tadi berisik banget. Ngapain sih sama Om Vito
??Akhirnya saya menjelaskan, setelah sebelumnya menyuruh Imel duduk di
samping saya, dan Revi saya suruh duduk di karpet, menghadap kami.?Revi,
kamu kan tahu, Papi sama Mamimu sudah pisah ranjang selama hampir 4
bulan. Sebenarnya Om sama Mami sedang melakukan kegiatan yang sering
dilakukan sama Mami dan Papimu setiap malam. Om dan istri Om juga sering
melakukan ini,? kata saya sambil melirik Imel yang terlihat sudah agak
santai. ?Tapi karena sekarang ndak ada Papi, Mami minta tolong Om Vito
untuk melakukan hal itu.?Revi terlihat sedikit bingung, ?Hal itu hal apa
Om ??Di sini, Imel mencoba menjelaskan, ?Rev, Mami jangan disalahin
ya,…Revi sayang Mami kan ??Revi tersenyum, ?Iya lah, mi. Revi
saayyaaaang banget sama Mami. Tapi Revi mau tahu, Mami sama Om Vito
ngapain ??Saya tersenyum sendiri mendengar rasa ingin tahu Revi yang
cukup besar, ?Om Vito sama Mami lagi making love.
Kamu
tahu artinya kan ???Mmh,… iya dikit-dikit. Jelasin semua dong Om,… Revi
mau lihat,? jawab Revi.Wah,… kaget sekali mendengar Revi bicara begitu.
Lalu saya melirik Imel, dan Imel mengangguk mengerti. ?Revi beneran mau
lihat Mami sama Om Vito making love ?? tanya Imel.Revi menjawab dengan
polos, ?Iya mau. Dan kalau Om Vito mau ngajarin, Revi juga mau
diajarin,… biar bisa?. Saya beneran seperti ketiban durian runtuh,
?Mmhh, tanya Mami ya ?! soalnya Om tidak bisa ngajarin, kalo Mamimu
tidak ngijinin,… Om sih mau aja ngajarin.?Revi merajuk, merayu Maminya,
?Mi, boleh ya ??Imel ragu-ragu menjawab, ?Kamu lihat aja dulu deh ya
?!?Sambil tersenyum Revi menjawab, ?Iya deh,…,? senang sekali ia.
Setelah
itu, Revi saya suruh mundur beberapa langkah, dia masih duduk dan
memperhatikan dengan serius, ketika saya ?memamerkan? batangan besar
saya. Dan Revi hanya bisa melongo ketika saya mengulum bibir Maminya
sambil mengelus-elus vagina yang tanpa bulu itu. Tak lama kemudian, Imel
saya suruh untuk melakukan pekerjaan menghisap lagi. Sambil Imel
disibukkan dengan pekerjaannya itu, saya menyuruh Revi untuk duduk
mendekat disamping saya.?Lihat Rev, Mami seneng banget kan ?? kata saya.
Sementara Imel melirik kami sambil terus menjilati ?Mr. Penny? saya.
?Revi sudah pernah ciuman belom ?? tanya saya.?Belum Om.??Mau Om ajarin
ndak ?? tanya saya lagi sambil melingkarkan tangan saya di lehernya.?Mau
!? jawabnya singkat.?Ya sudah,… Revi ikutin Om aja ya,… apa yang Om
Vito lakukan, diikutin ya ?!?Belum sempat Revi menjawab, saya langsung
saja mengulum bibirnya, tegang sekali si Revi. Ketika saya menarik lidah
saya dengan lembut di dalam mulutnya, Revi terasa berusaha mengikuti,
walaupun dengan gerakan yang tidak beraturan.
Imel
terus menghisap batangan saya, ketika saya melucuti tubuh anaknya yang
putih bersih dan mulus itu. Buah dada Revi memang belum begitu besar,
tapi untuk ukuran anak kelas 2 SMP, sudah cukup ranum. Puting susunya
masih berwarna merah muda dan ketika saya memilin-milinnya, si Revi
bergelinjang kegelian. Tak lama kemudian, Imel berlutut di depan saya
dan membantu Revi melepas celana dalamnya yang berwarna hijau muda. Revi
menurut aja ya sama Om Vito ?kata Imel. Sementara saya meremas-remas
toketnya, Imel menyuruh Revi untuk menggenggam batang ?Mr. Penny?
saya.?Rev, sekarang kamu jongkok disini ya ? kata Imel, ?Kamu hisap ?Mr.
Penny?nya Om Vito, seperti Mami tadi. Jangan dihisap terus, nanti kamu
kehabisan nafas, ? Imel tersenyum sayang kepada Revi, ?Kadang di lepas,
terus di jilat-jilat. Pokoknya kayak Mami tadi. Bisa kan ??Revi menjawab
singkat, ?Bisa, mam ?Saya mengarahkan si ?adik? ke mulut Revi, sambil
mengelus rambutnya yang hitam legam. ?Pelan-pelan Rev, jangan ditelan
semuanya ya !? Revi tersenyum.Imel memperhatikan cara Revi menghisap,
kadang dia memberikan instruksi.
Tak lama setelah itu,
saya menyuruh Revi berdiri. Saya tersenyum memandang vaginanya yang
masih rapat, tampak bulu-bulu halus menghiasi lubang sempit yang
berwarna putih kemerahan itu. Terus terang saya tidak tega untuk
menembusnya. Ya sudah, saya ciumi dan jilati saja ?Veggy? muda itu. Revi
benar-benar kegelian. Akhirnya, Imel menyuruh Revi istirahat.
Pekerjaannya dilanjutkan oleh Imel. Tanpa berbasa-basi, Imel langsung
menduduki ?Mr. Penny? saya, dan mulai melakukan gerak maju mundur,
nikmat sekali. Sambil Imel terus mengerjai ?Mr. Penny? saya, saya
meremas-remas toketnya. Setelah itu, kami pindah tempat. Saya berbaring
di karpet, dengan Imel masih menduduki si ?adik?, kali ini dia
membelakangi saya. Revi yang hanya diam melihat aksi kami, saya suruh
mendekat ke arah saya. Saya menyuruh dia untuk jongkok, dengan posisi
?Veggy?nya di mulut saya. Sambil saya remas pantatnya, saya tembus liang
sempit itu dengan lidah, terkadang, saya sapu dengan jari, sampai
akhirnya, setengah jari tengah saya, masuk ke ?Veggy?nya dan direspon
dengan gerakan yang sangat liar. Revi mulai mendesah tidak karuan,
sementara pada saat bersamaan, Maminya mendesah keenakkan.
Baca Juga :
Ngentot Di Kantor Dengan Rina